5 Alasan ! Mungkin Kamu Perlu ‘Puasa’ Dari Media Sosial ?

Ngaku deh, saat pertama kali bangun tidur, apa yang kamu cari? Zaman millennial, dari anak kecil hingga ibu-ibu semua punya smartphone dan bebas membuka apapun yang ingin mereka lihat di dunia maya. Semua juga punya media sosial, dar facebok hingga Instagram.

Aktifitas scrolling ini juga betah dilakukan selama berjam-jam tanpa henti, mungkin kamu juga gak cuma capek tangan dan mata aja, tapi juga capek fikiran dan bosan karena mengkonsumsi semua yang disajikan oleh media sosial. Nah, ini nih alasan mengapa kamu butuh ‘puasa’ dari aktifitas ber-medsos yang kadang juga bikin lelah.


1.   Fokus pada diri sendiri, daripada iri melihat sajian dunia maya

Namanya juga dunia maya, apa yang tersaji disana juga bisa berupa hal maya. Puasa dari media sosial mungkin bisa membuatmu berhenti fokus terhadap kebahagiaan orang lain, karena boleh jadi kenyataannya tidak seperti yang terlihat pada foto di facebook, atau caption Instagram mereka.

Dengan tidak membuka media sosial, perlahan kamu bisa berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan seabrek moment membahagiakan, liburan, kuliner, atau apapun yang mereka tampilkan di media sosial mereka. Kamu bisa fokus ke diri sendiri, bagaimana memulai untuk menghargai apapun yang kamu punya tanpa melihat orang lain yang lebih darimu.


2.   Kamu butuh fokus pada hal yang nyata, bukan medsos yang penuh hal yang fana

Daripada melihat hal yang belum tentu ada dan nyata di media sosial, mending waktunya kamu gunakan untuk melakukan hal yang benar-benar real dan nyata. Misalnya, kumpul bersama teman dan sahabat, melakukan kegiatan amal, atau ikut berorganisasi. Lebih terasa manfaatnya kan?


3.   Memanfaatkan waktu yang terbuang untuk scrolling dan colek-colek medsos

Generasi millennial paling sedikitnya menghabiskan 5 jam waktunya untuk scrolling dan membuka berbagai media sosial yang ada, semakin banyak medsos yang dipunya semakin banyak pula waktu yang harus dibuang untuk sekedar ‘memantau’ apa saja yang bisa dilihat.
Ketika sedang kelas kosong, dosen nggak dateng, nungguin teman, bahkan saat hari libur bisa seharian full ngurusin medsos bukan? nah, kalau ditotal waktu  tersebut akan lebih bermanfaat kalau digunakan untuk belajar, kursus Bahasa inggris, atau membuat kue, menulis, lebih menghasilkan karya yang bisa dinikmati bukan?


4.   Stop bergantung pada penilaian orang tentang kamu di media sosial

Status, foto yang diunggah adalah bentuk lain dari menginginkan orang memberi penilaian terhadapmu. Hayo ngaku siapa yang suka kalau fotonya di love oleh gebetan atau mungkin mantan, dicomment oleh banyak orang, hingga likes 100,200, 1k atau lebih dari itu?  Media sosial mengubah kita menjadi makhluk yang butuh validasi berupa likes and comment dari orang lain.

Nyatanya, likes dan commnet nggak berarti apa-apa dalam kehidupan nyata. Nah, dengan berpuasa media sosial kamu bisa percaya diri tanpa perduli penilaian orang lain terhadapmu.


5.   Lakukan kebaikan nyata, jangan cuma citra saja

Mungkin dengan melakukan satu kebaikan lalu mengunggah moment tersebut, citra diri akan menjadi baik melalui media sosial. Namun, jauh dari hal tersebut, akan lebih baik kalau semua kebaikan yang kamu lakukan lebih afdol dan bermakna jika didiamkan saja, hanya kamu yang tahu seberapa banyak kebaikan yang sudah dilakukan.

Sudah tau manfaatnya ‘puasa’ medsos kan? Tak perlu langsung menutup dan uninstall semua aplikasi yang ada, puasa senin kamis juga boleh kok, maksudnya memantau boleh, asalkan jangan tiap hari aja.